Sehari-hari

Yuk, Bermain! (Ide Permainan untuk Komunikasi Bagian 2)

Penulis: Hersinta | Jumat, 29 Januari 2021

Sebagai lanjutan dari artikel sebelumnya, kali ini kami akan mengajak Ayah dan Bunda untuk mengeksplorasi lebih banyak ide-ide kreatif untuk membuat ragam aktivitas bermain bagi si kecil. Banyak dari anak-anak autis yang menyukai musik dan bunyi, serta bergerak lincah ke sana-kemari tanpa lelah. Bagi anak-anak yang aktif bergerak, Ayah dan Bunda dapat mengajak mereka melakukan permainan seru yang melibatkan gerakan untuk berkomunikasi. Jangan lupa, Anda juga dapat memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar rumah untuk menciptakan permainan yang asyik dan unik.

 

BERMAIN MUSIK

Bermain dengan musik dapat dimanfaatkan untuk mengajak anak berpartisipasi dalam kegiatan, mengajarkan kemampuan sosial serta menirukan irama dan gerakan. Beberapa ide yang dapat dicoba:

  • Instrumen perkusi. Ayah dan Bunda dapat menggunakan alat-alat dapur maupun barang-barang tak terpakai seperti ember bekas, panci bekas, dan kaleng bekas biskuit untuk digunakan sebagai instrumen perkusi. Kumpulkan ke dalam satu boks atau wadah besar, dan gunakan perkakas tersebut untuk membuat bunyi-bunyi serta irama mengikuti lagu. Minta si kecil untuk menirukan irama tersebut.
  • Rekam suaranya. Anda dapat memanfaatkan aplikasi perekam di ponsel atau gawai untuk mengajak anak mendengarkan kembali rekaman suara mereka. Ciptakan kesempatan untuk berkomunikasi dengan menyanyikan lagu favorit yang direkam lalu diputar kembali. Atau Anda dapat mengucapkan kalimat pendek sederhana dari buku, lalu minta mereka untuk menirukan sambil direkam.
  • Membuat alat musik. Ayah dan Bunda dapat mengajak si kecil membuat instrumen musik mereka sendiri. Misalnya, memasukan kacang-kacangan ke dalam botol minuman plastik untuk dijadikan marakas, membuat simbal dari tutup panci bekas serta drum dari kontainer dan sumpit sebagai pemukulnya.
  • DVD musik dan lagu. Anda dapat memanfaatkan lagu dan tari-tarian yang disukai anak dari DVD maupun klip di YouTube. Ajak si kecil untuk belajar menyanyi sambil menirukan gerakan tarian sederhana, bertepuk tangan dan menghentakan kaki sesuai irama lagu.

 

PERMAINAN GERAKAN

Bagi anak-anak yang sering bergerak dan cenderung sulit diam, Ayah dan Bunda dapat memotivasi mereka untuk bergerak dan berinteraksi. Misalnya, meminta mereka bergerak sesuai perintah, mengomentari gerakan mereka serta berlatih untuk melakukan gerakan secara bergiliran.

  • Bertepuk tangan. Permainan tepuk tangan atau menepuk bagian tubuh tertentu dapat mengajarkan anak untuk mengikuti perintah sambil berinteraksi. Misalnya, Ayah dan Bunda dapat menepuk tangan dengan irama yang mudah diikuti dan meminta si kecil menirukannya. Selanjutnya, Anda dapat membuat gerakan semakin rumit secara bertahap dengan memvariasikan gerakan, Semisal, menepuk tangan, mengentakkan kaki dan menyentuh bagian tubuh dengan urutan tertentu.
  • Bermain helikopter. Sebagian anak autis suka berputar-putar. Jika si kecil cukup ringan dan Ayah Bunda bisa mengangkatnya dengan mudah, Anda bisa menciptakan permainan seru “Helikopter Manusia”. Misalnya, mengangkat bagian lengan anak dengan posisinya memunggungi Anda, lalu memutar dengan cepat sehingga kakinya seperti terbang.
  • Berayun dengan selimut. Banyak anak-anak yang senang diayun atau bermain ayunan. Ayah dan Bunda dapat membuat permainan yang menyenangkan dengan menaruh si kecil di selimut, lalu diayun oleh dua orang deasa yang masing-masing memegang ujung selimut. Jangan lupa untuk memanfaatkan kesempatan berkomunikasi, misalnya dengan menanyakan keinginan si kecil, “Mau lagi?” atau “Mau lebih kencang?” dan seterusnya.

 

BERMAIN DENGAN KAIN

Kain merupakan bahan yang murah meriah dan dapat digunakan menjadi hiburan permainan yang menyenangkan. Beberapa ide berikut dapat dicoba:

  • Parasut. Kain berukuran besar dari seprai bekas dapat dimanfaatkan menjadi ‘parasut’. Ayah dan Bunda dapat memegang kedua ujung kain dan meminta si kecil untuk berlari di bawahnya atau melompati kain tersebut. Anda juga dapat menaruh aneka mainan seperti balon, bola atau mainan lunak di atas ‘parasut’. Ayunkan parasut ke atas dan ke bawah, sehingga mainan akan tampak seolah melompat-lompat.
  • Berkemah. Seprai bekas dapat dijadikan sebagai tenda dengan mengaturnya di atas sofa, kursi maupun rak jemuran. Ayah dan Bunda dapat membuat permainan seru dengan merangkak di bawah tenda dan berpiknik, atau bermain dengan cahaya senter di dalam tenda.
  • Gulungan hot dog. Sebagian anak autis menyukai tekanan tertentu dan merasa senang saat ‘digulung’ dalam selimut. Ayah dan Bunda dapat mengajak si kecil bermain dengan meminta mereka untuk berbaring di pinggir kain/selimut, dan gulung mereka erat-erat di dalamnya (seperti hot dog). Pastikan agar Anda berhati-hati, agar si kecil tidak kesulitan bernafas ketika dibungkus dalam selimut.

 

“Anda dapat memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar rumah untuk menciptakan permainan yang asyik dan unik.”

 

Sumber: Motivate to Communicate, 300 Permainan

Penulis: Hersinta | Orangtua dari penyandang autistik, dosen komunikasi di LSPR Jakarta dan kandidat PhD kajian media dan disabilitas di Curtin University

Ads on us
Kritik & Saran
Pengenalan Autisme
Kerjasama dengan TA