The Story of Luke adalah film yang bercerita mengenai seorang pemuda autistik berumur 25 tahun bernama Luke. Di kesehariannya, Luke tinggal bersama kakek dan neneknya yang telah merawatnya sejak kecil. Ketika sang nenek meninggal dan sang kakek pindah ke rumah peristirahatan untuk lansia, Luke terpaksa pindah tinggal bersama keluarganya yang lain. Dari sini titik cerita mengenai bagaimana Luke beradaptasi dengan lingkungan barunya dimulai.
Film The Story of Luke dirilis pada 2012 dan disutradarai oleh Alonso Mayo. Film ini tidak terlalu berfokus pada autisme, tetapi lebih mengangkat kisah Luke dalam bertransisi dari seorang pemuda menjadi dewasa. Perubahan Luke diceritakan juga mempengaruhi orang – orang di sekitarnya. Sang sutradara, Alonso Mayo, bercerita mengenai bagaimana dia mendapatkan ide membuat film ini. Alonso bercerita, “Sejak kecil, saya selalu dikelilingi oleh orang – orang berkebutuhan khusus, orang tua mereka, dan para profesional yang membantu mereka. Hal ini karena ibu saya menjalankan pusat pendidikan bagi orang dengan masalah keterlambatan perkembangan di Peru. Karir filmku dimulai dengan membuat video latihan untuk membantu orang berkebutuhan khusus dalam bekerja. Aku selalu tertarik dengan orang – orang autistik yang dekat dengan dunia pada umumnya dan dunianya sendiri.”
Mengikuti Saran Sang Kakek
Setelah sang nenek meninggal, Luke dan kakeknya dirawat oleh pamannya, Paul. Istri dari Paul, Cindy, tidak menyukai keputusan Paul untuk merawat Luke dan sang Kakek. Segera saja Cindy mendaftarkan sang kakek untuk dirawat di rumah peristirahatan bagi lansia. Ketika Luke menjenguk kakeknya, ia diberi nasihat untuk mulai mencari pekerjaan dan mencari pacar yang tidak akan terlalu cerewet. Akhirnya Luke menemukan pekerjaan di bagian surat-menyurat di sebuah perusahaan. Luke pun bertemu dengan atasannya yang bernama Zack. Zack pada awalnya sangat tidak suka dengan Luke yang autistik. Tetapi, pada akhirnya Zack mengajarkan pada Luke bagaimana untuk bekerja sesuai dengan standarnya. Zack pun juga mengajarkan kepada Luke bagaimana harus bersikap untuk mendapatkan Maria, gadis yang ingin didekati oleh Luke.
Karakter Luke diperankan oleh Lou Taylor Pucci. Dalam film ini, Pucci membawakan karakter Luke sebagai seseorang yang unik dan memberi sedikit gambaran mengenai tantangan yang dialami individu autistik. Misalnya bagaimana mereka mengubah kebiasaannya dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Pada awalnya, Luke kabur dari rumah pamannya, Paul, dan kembali ke rumah neneknya untuk membuat sarapan dan menonton acara TV kesukaannya.
Dikategorikan Sebagai Film Komedi
Film The Story of Luke dikategorikan sebagai film komedi meski film ini menampilkan tema yang serius dan adegan – adegan yang susah untuk ditertawakan, karena dialog – dialog tokoh Luke yang ‘apa adanya’ dan tidak difilter. Sutradara Alonso Mayo menggambarkan Luke sebagai seseorang yang jenaka tetapi agak kekanakan. Tokoh ini digambarkan sering mengutarakan hal yang ada dipikirannya tanpa difilter terlebih dulu, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan pada lawan bicaranya. Zach yang diperankan oleh Seth Green juga digambarkan sebagai seorang jenius eksentrik. Interaksi antara Luke dan Zach menyajikan banyak humor yang membuat film ini cukup memberikan sensasi positif.
Secara keseluruhan, film The Story of Luke akan memberikan perasaan yang positif bagi para penonton. Film ini menceritakan perjuangan seorang pemuda autistik dalam mencapai keinginannya yang juga dimiliki oleh semua orang lain seperti pekerjaan, teman hidup, serta hidup yang nyaman.
Sumber foto: The New York Times https://www.nytimes.com/2013/04/05/movies/the-story-of-luke-by-alonso-mayo.html
Penulis: Mas WOW | Penikmat film, penggemar musik, dan pengagum buku