Jennifer Roberts Bittner adalah seorang ibu dari dua anak yang ingin berbagi pengalaman seru dalam membesarkan anak-anaknya. Jennifer, yang salah satu anaknya adalah autistik, membuat blog Seriously Not Boring untuk merekam cerita keluarga serta menuangkan isi curahan hatinya. Lantas, blog Seriously Not Boring akhirnya menjadi blog berisi kisah serta tips parenting yang seru dan menghibur tentang kehidupan Jennifer dan keluarganya.
Uniknya, Seriously Not Boring memiliki maskot seorang ninja bernama Autism Ninja. Autism Ninja adalah seorang ninja berwarna biru yang selalu berusaha melawan ketidakpedulian dan kejahatan untuk membuat dunia menjadi tempat yang acceptable- mau menerima siapa saja terlepas dari perbedaan dan keunikan setiap manusia. Autism Ninja juga digambarkan selalu memperjuangkan perbedaan pada diri manusia. Sosok ini digambarkan berwarna biru, warna favorit dari anak Jennifer.
Petualangan ke supermarket
Dalam blog Seriously Not Boring, Jennifer banyak membahas kejadian keseharian yang dialaminya dari sudut pandang yang unik dan personal. Gaya berceritanya cukup jelas dengan kalimat yang mudah dipahami dan tidak bertele – tele.
Salah satu cerita menarik berkisah tentang petualangan Jennifer dengan kedua anaknya berbelanja ke supermarket. Jennifer menggambarkan pergi berbelanja dengan kedua anaknya sebagai “suatu misi ambisius” karena ia tak dapat menebak kejadian apa yang akan membuat anak autistik terpicu emosinya. Hal ini membuat Jennifer selalu was – was selama perjalanan, termasuk ketika berbelanja di supermarket. Ketika selesai berbelanja, tanpa sengaja Jennifer mengambil bungkus yang sedang dibawa oleh anaknya. Hal ini menyebabkan sang anak kaget dan menjerit, lalu mencubit kakaknya untuk melampiaskan frustasinya. Hal ini membuat sang kakak pun ikut menangis. Jennifer pun kewalahan dan ikut menangis.
Tak disangka, tiba – tiba beberapa orang mengerumuni Jennifer dan anak- anaknya. Mereka mulai mengeluarkan belanjaan Jennifer dan menyerahkannya kepada kasir. Salah satu orang datang membawa kue dan balon dan menawarkannya pada anak – anak Jennifer. Ternyata, mereka adalah para pegawai supermarket. Bahkan sang manajer pun datang untuk memastikan tidak ada yang terluka. Salah satu pegawai bahkan membantu Jennifer membawa belanjaannya sampai parkiran. Kebaikan yang ditunjukkan oleh para pegawai supermarket membuat Jennifer sangat terharu dan pengalaman ini sangat berkesan baginya.
Memberitahu anak tentang autisme
Salah satu cerita menarik lainnya adalah saat Jennifer memberitahu anaknya bahwa ia memiliki autisme. Mendiskusikan autisme dengan anaknya merupakan topik yang penting, namun Jennifer cenderung menghindarinya. Dia merasa sulit untuk memberitahu anaknya tentang apa itu autisme, dan bahwa sang anak memiliki autisme.
Suatu ketika, sang anak bertanya tentang sebuah folder di komputer Jennifer yang berlabel autisme. Meski terkejut, Jennifer merasa ini adalah kesempatan baik untuk memberitahukan apa aitu autisme pada sang anak autistik. Jennifer menjelaskan apa itu autisme, dan di akhir cerita dia bertanya kepada anaknya apakah dia mengetahui seseorang yang memiliki ciri – ciri anak yang autistik? Anaknya menjawab, dia merasa apa yang digambarkan oleh ibunya sama dengan keadaan yang dimilikinya. Hal ini membuat Jennifer sangat lega. Dia pun tak menyangka diskusi mengenai autisme dengan anaknya berlangsung cukup singkat dan sang anak dengan cepat dapat memahami kondisi dirinya.
Hal yang terpenting bagi Jennifer adalah anaknya mengerti bahwa menjadi berbeda bukan berarti sesuatu yang buruk. Berbeda merupakan hal yang dapat dimiliki oleh setiap manusia.
Sumber: https://seriouslynotboring.com/
Penulis: Mas WOW | Penikmat film, penggemar musik, dan pengagum buku