Rekomendasi

Pilihan Musik Klasik Mozart untuk Merangsang Konsentrasi

Penulis: Mas WOW | Tuesday, 02 March 2021

Autisme merupakan gangguan yang terjadi pada otak, yang menyebabkan beberapa area berbeda di otak tidak dapat bekerja sama. Salah satu gejala yang sering tampak adalah kesulitan dari anak atau individu autistik untuk berkonsentrasi.

Banyak pilihan terapi atau intervensi yang dapat diterapkan kepada anak autis untuk membantu berkonsentrasi. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah mendengarkan musik, termasuk musik klasik karya komposer terkenal Wolfgang Amadeus Mozart, atau yang dikenal dengan Mozart.

Beberapa penelitian menyebutkan, medengarkan musik klasik Mozart dapat meningkatkan konsentrasi yang disebut juga “Mozart Effect”.  Konon, mendengarkan komposisi karya Mozart dapat membantu meningkatkan konsentrasi anak autis.

Berikut adalah pilihan musik aransemen Mozart yang dapat membantu konsentrasi pada anak autis:

  • Eine Kleine Nachtmusik, K. 525: I. Allegro

Aransemen ini dimainkan dengan ensembel terdiri dari dua biola, viola, cello, dan double bass oleh Mozart yang berasal dari Bahasa jerman artinya “Musik Malam Kecil” yang terkenal dengan irama yang menyenangkan dan ringan.

  • String Quartet No. 23 in F major, K. 590: I. Allegro moderato

Aransemen ini ditulis oleh Mozart pada bulan Juni tahun 1790 untuk Raja Prusia Friedrich Wilhelm II. Aransemen ini memiliki irama mengayun dan tegas.

  • Clarinet Concerto in A major, K. 622: II. Adagio

Aransemen ini ditulis untuk alat musik klarinet dengan irama yang lembut dan bersahutan antara soloist (klarinet) dan tim orkestra.

Tiga musik di atas dipilih berdasarkan kelembutan irama dan aransemen yang dimainkan. Karya-karya ini sangat mudah didengarkan, sehingga dapat membantu menstimulasi konsentrasi otak, tidak hanya bagi anak autistik tetapi juga bagi semua orang. Kegiatan mendengarkan musik ini diharapkan dapat menciptakan hubungan komunikasi antara perilaku anak dengan bunyi tertentu. Dibandingkan dengan pendekatan verbal, anak autistik umumnya lebih mudah mengenali dan lebih terbuka terhadap bunyi. Kesadaran musik ini dan hubungan antara tindakan anak dengan musik, berpotensi mendorong terjadinya komunikasi. Jadi, kenalkanlah musik pada anak autis sebagai terapi alternatif  bagi mereka. Selamat mencoba!

 

Mozart dan Autisme

Wolfgang Amadeus Mozart adalah salah seorang komponis musik klasik Eropa yang dianggap terpenting dan paling terkenal dalam sejarah. Berkebangsaan Austria, Mozart telah menunjukkan bakat besarnya dalam dunia musik sejak usia muda. Selama hidupnya, Mozart telah menghasilkan lebih dari 600 karya yang meliputi 41 simfoni, 27 konserto, 23 kuartet gesek, 17 sonata piano, 7 opera besar, dan karya- karya lainnya. Berkat karya – karya jeniusnya, Mozart dianggap sebagai salah satu legenda musik dunia.

Mozart juga dikenal memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain. Ia digambarkan kerap menggerak-gerakkan tangan dan kakinya serta membuat ekspresi wajah yang aneh saat berhadapan dengan publik. Laporan lain menunjukkan bahwa Mozart memiliki sifat hiperaktif dan mood yang suka berubah dengan tiba-tiba. Bahkan, pada suatu hari, Mozart yang merasa bosan melompat-lompat di atas meja dan kursi, serta mengeong seperti kucing, dan berjungkir balik. Surat yang ditulis oleh Mozart pun menunjukkan adanya echolalia atau pengulangan pertanyaan atau pernyataan yang merupakan salah satu ciri cara komunikasi seseorang yang autistik. Meski begitu, bakat dan minatnya dalam dunia musik terbukti sangat luar biasa.

 

Sumber:

Yulianto. 2017. Pengaruh Musik Klasik (Mozart) Terhadap Perubahan Daya Konsentrasi Anak Autis. 

Indriani, R. 2013. Mendengarkan Musik Mozart Mampu Meningkatkan Konsentrasi

http://www.beritasatu.com/riset/123659-mendengarkan-musik-mozart-mampu-tingkatkan-konsentrasi.html

Penulis: Mas WOW | Penikmat film, penggemar musik, dan pengagum buku

Pengenalan Autisme
Kritik & Saran
Ads on us
Iklan Tes Deteksi