
Sebagian anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin, mineral, dan suplemen tertentu. Umumnya, konsumsi suplemen vitamin dan mineral ini ditujukan untuk beragam kebutuhan, seperti membantu kesulitan tidur, mengatasi gangguan pencernaan, dan meningkatkan kadar vitamin rendah, yang terjadi pada sebagian anak-anak dan orang dewasa dengan ASD.
Banyak direkomendasikan
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau The Centers for Disease Control (CDC) di Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa “Banyak intervensi biomedis (yang dijalani oleh individu autistik) membutuhkan peyesuaian dalam diet atau asupan gizi yang dikonsumsi. Termasuk menghindari jenis makanan tertentu dari diet anak dan menggunakan suplemen vitamin atau mineral.” CDC menyatakan bahwa tingkat keberhasilan intervensi pola diet tertentu mungkin akan berbeda bagi setiap orang. Namun diet makanan dan asupan suplemen dapat menjadi alternatif yang dapat dicoba (CDC, 2015).
Hal ini diperkuat oleh satu riset di tahun 2009 yang dilakukan oleh Allison E. Golnik dan Marjorie Ireland. Mereka mensurvei 539 dokter dan menemukan bahwa asupan suplemen vitamin dan mineral adalah salah satu “intervensi medis yang paling banyak direkomendasikan untuk autisme. Sebanyak 49% dokter yang disurvei merekomendasikan intervensi ini untuk anak-anak dengan autisme.” (Adams , 2018).
Manfaat suplemen
Baru-baru ini, dalam sebuah studi klinis tentang manfaat suplemen bagi sekelompok anak autistik yang mengalami gangguan tidur dan pencernaan, mencatat beberapa temuan menarik. Setelah mengonsumsi minyak ikan cod (yang kaya akan vitamin D dan A), dilaporkan bahwa kontak mata, perilaku, dan tingkat stres mereka semakin membaik. Di luar masalah autisme, sebagian besar diet dan asupan yang dikonsumsi di negara-negara Barat, disinyalir memiliki kekurangan beberapa kandungan vitamin dan mineral, seperti zat besi, vitamin B (B6, B12, dan folat), vitamin antioksidan A, C, dan E, vitamin D, serta kandungan mineral magnesium dan kalsium.
Anak-anak, baik mereka yang termasuk autistik maupun yang tidak, membutuhkan memerlukan diet lengkap dengan vitamin dan mineral selama masa pertumbuhan dan perkembangan otak mereka. Anak-anak yang termasuk picky eater (pemilih dalam makanan) akan membutuhkan observasi lebih cermat untuk melihat kebutuhan asupan vitamin dan mineral mereka. Ayah dan Bunda dapat berkonsultasi pada dokter anak maupun ahli gizi (nutritionist) untuk mengobservasi kebutuhan nutrisi si kecil serta membuat rencana diet plan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Apa yang direkomendasikan?
Suplemen apa yang paling direkomendasikan dokter untuk anak-anak atau pasien autistik? Umumnya, dokter akan terlebih dulu mengobservasi untuk mengidentifikasi kekurangan dalam asupan pasiennya, sebelum merekomendasikan suplemen vitamin dan mineral tertentu. Untuk itu, dokter mungkin akan meminta orang tua untuk mencatat asupan makanan si kecil selama satu hingga dua minggu untuk memperoleh gambaran tentang makanan kesukaan anak serta kandungan vitamin dan mineral apa saja yang dikonsumsi. Jika Ayah dan Bunda dapat memberikan daftar makanan yang tidak disukai anak, ini juga akan membantu dokter dan ahli gizi untuk membuat rekomendasi. Daftar ini bisa mencakup tekstur, rasa atau jenis kelompok makanan tertentu yang disukai/tidak disukai anak.
Penting untuk diingat, bahwa sebagian anak mungkin sudah mengonsumsi cukup banyak vitamin A, E, D, dan K. Namun karena vitamin jenis ini adalah vitamin yang larut dalam lemak (fat soluble vitamins), ada kemungkinan jika anak Anda tidak cukup mengonsumsi lemak, dia tidak akan dapat menyerap vitamin ini. Anak yang menjalani diet vegan atau vegetarian memiliki kemungkinan defisiensi (kekurangan) dalam asupan vitamin B12, karena kandungannya hanya ada dalam produk hewani.
Konsultasikan ke dokter
Kemungkinan dokter pada awalnya akan menyarankan anak untuk mengasup makanan yang mengandung vitamin dan mineral yang direkomendasikan, sebelum merekomendasikan suplemen tertentu. Karena, tubuh lebih memilih untuk menerima nutrisi yang terkandung dalam makanan. Namun, jika cara ini tidak memungkinkan, dokter akan meresepkan vitamin dalam bentuk cairan, maupun kapsul atau tablet yang dapat dikunyah atau ditelan.
Hal terpenting adalah mencari rekomendasi ke dokter anak sebelum mencoba intervensi medis ini dan memulai dosis suplemen yang tinggi ke anak. Tidak disarankan untuk mencoba suplemen tertentu tanpa rekomendasi dari dokter maupun ahli nutrisi. Jika mereka menyarankan suplemen tertentu untuk pasien, maka suplemen tersebut akan spesifik untuk kebutuhan nutrisi dan tubuh masing-masing individu. Meski, ada beberapa suplemen yang umum direkomendasikan pada pasien atau individu dengan autistik, yang akan dibahas di artikel selanjutnya.
“Sebanyak 49% dokter yang disurvei merekomendasikan intervensi medis berupa suplemen untuk anak-anak dengan autisme.” (Adams , 2018).
Sumber:
https://www.autismparentingmagazine.com/best-autism-supplements/
Adams, J. B., Ph.D. (2018, January 24). Vitamin/Mineral Supplements for Children and Adults with Autism. Diambil dari: https://www.autismparentingmagazine.com/vitamin-mineral-supplements-for-children-and-adults-with-autism/
Penulis: Hersinta | Orangtua dari penyandang autistik, dosen komunikasi di LSPR Jakarta dan kandidat PhD kajian media dan disabilitas di Curtin University