Cerita

Kisah Wanita Penyandang Autistik Lulus Perguruan Tinggi

Penulis: Yesi Riana | Selasa, 19 Januari 2021

Minggu pertama saat Gina Gallagher mengirim putrinya, Katie, ke taman kanak-kanak di Marlborough, Massachussets, Amerika Serikat, dia tidak menyangka akan mendapatkan sepucuk surat yang mengejutkan dari guru yang mengajar anaknya.

Dalam surat itu, gurunya menulis, “Katie sangat berbeda. Dia sama sekali tidak bergaul dengan anak-anak lain. Saya ingin supaya dia dites.“

Didiagnosa Asperger

Hasil tes kemudian menunjukkan bahwa Katie didiagnosa dengan sindrom Asperger, atau autisme high function (autisme spektrum atas, di mana penyandangnya dapat berkomunikasi, membaca serta menulis dan hidup mandiri). Saat itu usia Katie 7 tahun, dan dokter memberi tahu Gina bahwa anaknya tidak akan dapat mengendarai mobil, tidak akan dapat menyelesaikan sekolah atau perguruan tinggi.

Meski masa depan Katie terlihat tanpa harapan dan penuh perjuangan, tetapi bulan Februari 2018 lalu, Katie lulus dari sekolah tinggi dengan gelar Sarjana. Kisah perjuangan keluarga Katie ini mungkin dapat menginspirasi para orang tua anak berkebutuhan khusus lainnya.

Seperti anak-anak autis lainnya, Katie juga bertingkah “aneh“. Hal ini tampak ketika ia duduk di sekolah dasar. Di mata orang tua Katie, dia terlihat baik-baik saja. Tetapi Katie memiliki perilaku khas seperti sering mengepakkan tangannya dan sulit berinteraksi dengan anak-anak lainnya. Sering kali Katie ia hanya meniru permainan mereka dibanding berinteraksi secara langsung.

Berhasil lulus SMA

“Dia memiliki kesulitan untuk koordinasi motoriknya. Kalau saya masuk ke ruang kelas, saya langsung mengenali yang mana karya milik Katie,“ kata Gina. “Dia tidak pernah diundang ke pesta ulang tahun, dan mulai menunjukkan tanda-tanda kesulitan belajar.“

Saat itu, sindrom Asperger belum banyak dikenal. Orang tua Katie mulai membaca banyak buku mengenai autisme. Saat Gina mengetahui bahwa autisme tidak bisa disembuhkan, dia menjadi sangat tertekan. Dia sempat mempercayai apa yang dokter katakan bahwa Katie tidak akan dapat melakukan apapun.

Katie kemudian mendapatkan bantuan beasiswa dari Willow Hill School, sebuah sekolah privat bagi anak dengan kebutuhan khusus. Dan Katie berhasil menamatkan pendidikan SMA-nya, terlepas dari prediksi dokter saat ia masih kecil.

Hal yang kemudian terpenting bagi Gina adalah apa yang Katie bisa lakukan, bukan apa yang dia tidak bisa lakukan. Katie pun memiliki banyak teman di Willow Hill, memiliki teman dekat, serta ikut dalam kegiatan olah raga.

Jangan pernah menyerah“

Di tahun 2013, Katie lulus dari Sekolah Menengah Atas dan diterima di Banacos Academic Center di Massachusetts Westfield State University, sebuah program bagi siswa dengan kesulitan belajar. Kurikulum dan ujian yang ditempuh oleh mahasiswa berkebutuhan khusus sebetulnya sama dengan siswa lainnya. Bedanya, Katie memiliki pembimbing untuk mengakomodasi kebutuhan pembelajarannya.

Meski ada kesulitan selama perkuliahan, Katie mampu menyelesaikan program kuliahnya dan menerima gelar dalam bidang komunikasi. Pada usia 22 tahun, ia mampu membuktikan apa yang dulu menjadi hal yang kelihatannya tidak mungkin dicapainya. Kini ia memiliki Surat Izin Mengemudi dan mampu mengemudikan mobilnya sendiri, berhasil menyelesaikan kuliahnya, dan selama 2 tahun bekerja paruh waktu di Macys, sebuah retailer di Amerika Serikat. Katie pun berharap dapat menemukan perkerjaan baru setelah kelulusannya.

Orang tua Katie berharap agar kisah anak mereka dapat menginspirasi para orang tua lainnya agar tidak menyerah pada keadaan anak mereka. Mereka berharap setiap orang tua terus mengingat keberhasilan yang telah dilalui anak-anak mereka. “Tes tidak dapat mengukur hati anak anda dan kemampuan mereka untuk bertahan. Tes tidak dapat mengungkap seberapa besar anak-anak anda menginginkan suatu hal,“ ujar Gina Gallagher. “Dan jangan, jangan pernah menyerah,“ tutupnya.

Sumber                  : https://www.today.com/parents/girl-autism-proves-experts-wrong-graduates-college-t120596

Penulis: Yesi Riana | Marketing di Community Music Center, Jakarta

Kerjasama dengan TA
Ads on us
Iklan Tes Deteksi
Pengenalan Autisme