
Glory adalah anak autistik berumur 11 tahun yang menjadi tokoh cerita dalam film Jack of the Red Hearts. Glory suka tiba – tiba marah, dan sering mencederai orang disekitarnya. Ia pun suka memanjat pohon dan berdiri divatas atap rumah karena tidak takut akan ketinggian. Sikap Glory membuat orang tuanya hampir kehabisan kesabaran untuk merawat Glory. Mereka pun juga makin tertekan karena sang ibu, Kay, harus berhenti bekerja untuk merawat Glory. Namun, hutang terus menumpuk karena mereka terus mencoba berbagai terapi untuk Glory.
Pada akhirnya sang suami, Mark, memutuskan untuk mencari perawat anak agar Kay bisa kembali bekerja. Mereka pun menerima lamaran pekerjaan dari Donna, seorang perawat profesional yang berpengalaman dalam merawat anak autistik. Ternyata, seorang remaja bermasalah menyamar sebagai Donna dan menemui Mark dan Kay. Remaja tersebut bernama Jacqueline, atau sering dipanggil Jack. Jack pun meyakinkan Donna bahwa posisi sebagai perawat di tempat Mark dan Kay sudah terisi. Tetapi ketika mengetahui bahwa anak yang akan dirawat adalah anak autistik, Jack pun terkejut.
Demi Memperoleh Hak Asuh Adik
Jack adalah seorang remaja pembangkang yang akrab dengan tindakan kriminal. Dia memiliki seorang adik bernama Coke yang sangat disayanginya. Mereka berdua kabur dari tempat penampungan bagi anak dan remaja bermasalah. Suatu ketika Coke kembali ditangkap oleh petugas dinas sosial, sementara Jack berhasil kabur. Jack pun berusaha mengeluarkan adiknya dari tempat penampungan. Ia berusaha mendapatkan pekerjaan dan tempat tinggal bagi mereka berdua. Jack pun nekat untuk mendaftar menjadi pengasuh anak bagi keluarga Mark dan Kay. Jack tidak mengetahui bahwa Glory, sang anak, adalah anak autistik.
Jack yang memang tidak siap dan tidak berpengalaman pada akhirnya mengalami masalah saat merawat Glory. Pada banyak kejadian, Jack kehilangan Glory dan Glory membahayakan dirinya sendiri dengan memanjat pohon atau berdiri di atas atap rumah. Meski pada akhirnya Jack berhasil menyelesaikan masalah dengan kecerdikan yang dimilikinya, kekurangan pengalaman dan sikap cuek Jack beberapa kali membahayakan Glory. Film Jack of the Red Hearts menunjukkan bahwa pengalaman dan keahlian seorang perawat profesional memang diperlukan, dengan menggambarkan bahwa sebenarnya Jack hanya beruntung tidak ada hal buruk yang terjadi pada Glory.
Namun selanjutnya, Jack mulai belajar untuk menjadi perawat seorang anak. Dia mempelajari cara mengasuh anak dengan menonton film The Miracle Worker. Jack pun mulai beradaptasi dengan pekerjaannya dan mulai berusaha mengasuh Glory dengan baik. Glory pun mulai menunjukkan perkembangan dalam hal tingkah lakunya sehari-hari.
Plot yang Mudah Ditebak
Plot cerita dari film ini cukup mudah ditebak. Dimulai dari bagaimana Jack dapat mengelabui Mark dan Kay untuk mendapatkan pekerjaan yang dia tidak siap untuk menjalankan. Jack pun mulai belajar mengenai cara mengasuh anak. Ketika Jack mulai terbiasa dengan pekerjaannya, kebohongannya mulai terkuak. Mark dan Kay pun mengalami dilema, di mana mereka merasa dibohongi tetapi Glory mengalami perkembangan yang positif ketika diasuh oleh Jack.
Yang membuat film ini menarik, adalah pemeran orang tua Glory yang mampu mendalami karakter sebagai orang tua anak autistik. Banyak pengorbanan yang harus dilakukan oleh orang tua, baik material dan non-material. Tekanan yang dihadapi mengakibatkan banyak hal harus dikorbankan. Dalam film ini, tergambar dengan jelas bagaimana tekanan itu mempengaruhi hubungan dalam sebuah keluarga.
Penulis: Mas WOW | Penikmat film, penggemar musik, dan pengagum buku