Medis

Gangguan Kesehatan pada Anak Autistik

Penulis: Gisela Gita, S.Psi. | Kamis, 01 Juli 2021

Anak yang didiagnosa ASD atau autistik, tidak hanya memiliki permasalahan dalam pola perilakunya. Namun, sering juga ditemukan isu dan masalahan kesehatan secara fisik yang kerap muncul bersamaan dengan gejala autistiknya. Karena itu, sangat penting bagi para orang tua atau pendamping anak untuk mengawasi secara ketat baik pada area perilaku maupun kesehatan anak. Informasi yang berkaitan dengan gejala (perilaku) anak autistik lebih mudah kita temukan, namun masih sedikit yang membahas mengenai masalah kesehatan fisik mereka. Berikut ini akan dijelaskan beberapa macam gangguan kesehatan secara fisik yang kerap muncul pada anak autistik.

Gangguan pada sistem pencernaan

Pada umumnya anak autistik memiliki kondisi pencernaan yang kurang baik. Beberapa penelitian menyatakan kadar bakteri usus pada pencernaan anak autistik lebih sedikit dibandingkan dengan anak yang normal. Konsekuensinya, tidak semua bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh anak autistik dapat dicerna secara sempurna. Selain itu, beberapa anak autistik juga rentan mengalami peradangan sistem pencernaan yang mencakup daerah antar kerongkongan, perut, lambung, usus besar dan usus kecil, serta pembengkakan pada bagian limfoid. Gangguan pada sistem pencernaan juga mengakibatkan anak autistik rentan mengalami muntah, diare, sembelit, asam lambung, dan sakit perut. Ketika mereka mengalami gangguan ini, dampaknya dapat berpengaruh pada perilaku bermasalah, keterbatasan belajar, dan gangguan tidur.

Anak autistik dengan gangguan sensorinya memiliki risiko terkena gangguan makan, karena mereka sulit mengunyah makanan tertentu berdasarkan bau, tekstur, ataupun warnanya. Mereka menjadi “pemilih” dalam hal makan dan menjadi marah (tantrum) ketika diminta untuk mengkonsumsi makanan tertentu. Menurut penelitian lainnya, hampir 70% anak autistik menunjukkan gejala pada gangguan makan. Beberapa perilaku anak autistik yang mengindikasikan adanya gangguan ini adalah :

  • Batuk berlebihan
  • Menolak menelan makanan atau kesulitan menelan
  • Memukul rahang sendiri
  • Mengunyah berlebihan
  • Masalah tidur
  • Perubahan perilaku yang tidak dapat dijelaskan
  • Dan lain-lain.

Gangguan tidur

Sebagian besar anak autistik memiliki gangguan pada tidurnya. Dua permasalahan yang paling sering terjadi yaitu kesulitan untuk tertidur dan seringkali terbangun dalam tidurnya berkali-kali. Beberapa anak autistik terprogram untuk bangun lebih awal tanpa memperhatikan jam tidurnya. Perasaan cemas atau stres yang dialami anak autsitik dapat menyebabkan mereka terbangun secara tiba-tiba  dan semakin sulit untuk melanjutkan tidurnya. Jika anak autisitik memiliki gangguan pencernaan, hal tersebut bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan tidur.

Gangguan sistem kekebalan tubuh

Sistem kekebalan tubuh anak dengan gejala autistik saling berkaitan. Riset menunjukkan, keluarga dangan latar belakang gangguan sistem kekebalan tubuh dapat memiliki anak autistik. Penelitian lainnya menemukan bahwa ibu yang pernah mengalami infeksi selama masa kehamilannya, lebih rentan memiliki anak autistik dan gangguan otak lainnya. Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan, seperti bakteri dan jamur di dalam saluran pencernaan. Ketidaknormalan sistem kekebalan tubuh yang ditemukan pada anak autistik berhubungan erat dengan sistem enzim pada tubuhnya, baik enzim metabolisme maupun enzim pencernaan. Gangguan ini juga berkaitan dengan alergi makanan yang dialami anak autistik.

Gangguan kesehatan lainnya

Anak autistik rentan mengalami sakit kepala, yang dapat disebabkan oleh kekurangpekaan yang mereka alami. Anak autistik dengan gejala hiperaktif cenderung mengalami migrain. Selain sakit kepala, mereka juga rentan terkena asma dan eksim atau gangguan pada kulit lainnya.

Gejala autistik yang disertai dengan gangguan kesehatan perlu ditangani dengan hati-hati, karena keduanya saling mempengaruhi terhadap kondisi anak. Oleh sebab itu, dengan cermat menangani gangguan kesehatan yang mereka alami dapat membantu memperbaiki pola perilaku anak dan juga sebaliknya.

Sumber :

Dikutip dari artikel khusus mengenai kesehatan anak autistik pada website : www.appliedbehavioranalysisedu.org

Penulis: Gisela Gita, S.Psi. | Mahasiswa Sarjana Psikologi Peminatan Klinis, Universitas Atma Jaya, Jakarta

Ads on us
Kritik & Saran
Kerjasama dengan TA
Iklan Tes Deteksi