Halo teman-teman,

Pernahkah anda bertanya-tanya apa yang dialami anak neurodivergent anda di sekolah? Jika mereka memiliki ADHD, Disleksia, atau Diskalkulia, pernahkah anda membayangan berada di posisi mereka dan berusaha untuk fokus untuk membaca atau belajar matematika?

Bulan Oktober adalah Learning Difficulties and ADHD Awareness Month, hari Minggu ini, saya mendapat kesempatan untuk berbincang dengan dua individu neurodivergents tentang pengalaman hidup dengan disleksia, diskalkulia dan ADHD.

❤️ Citra Benazir @thearticbenazir @tis.thelyfe adalah seorang penulis dan aktivis. Berlatar belakang Ilmun Diplomasi dan Hubungan Internasional, Citra terus menekuni kegiatan sosial. Mengadvokasi untuk hak asasi manusia dan isu-isu perempuan dan kesehatan mental. Dia adalah pendiri Tis The Lyfe, komunitas relawan yang menyediakan ruang aman bagi semua relawan. Co-director Hollaback Jakarta, sebuah gerakan melawan pelecehan seksual di ruang publik. Dengan semangat dalam kerelawanan, ia aktif dalam banyak organisasi khususnya di Jakarta yang memperjuangkan keadilan sosial. Dia juga seorang penulis buku, Pleasure Girls.

❤️ Shirinnada @shirinnada @shir.biks adalah seorang penulis puisi dan ilustrator yang mengidap ADHD. ADHD membuatnya punya rasa keingintahuan yang tinggi dan eksploratif. Berkat ini, dia memiliki banyak minat, hobi dan keunggulan kreatif yang beragam. Sebelumnya, Shirin mengajar di English First dan Kinderfield School. Sekarang dia bekerja sebagai Chief of Staff di sebuah startup remote.

Sampai bertemu di IGLive!